Nama : Ridwanto
NPM : 14.02.8806
Kelas : D3MI03
A. Abstrak
Salah satu kreativitas di bidang agribisnis bisa dilakukan dengan menjalankan usaha yang pelaku usahanya belum begitu banyak. Seperti usaha ternak burung murai yang tergolong langka. Burung murai ini diminati para penghobi terutama untuk kontes. Bahkan harga jualnya hingga puluhan juta per pasang. Hal itu dibuktikan oleh Iswahyu Wiwoho, peternak murai yang bisa meraup omset hingga Rp 70 juta per bulan. Burung murai batu yang suaranya khas, istimewa dibandingkan burung lainnya membuat harga burung tersebut melambung tinggi. Di tambah lagi, kini penghobi burung kicau semakin marak dan adanya wadah untuk pecinta kicau seperti event lomba/kontes.
B. Isi
Di kalangan pencinta burung, murai (Copychus malabaricus) dikenal sebagai burung yang cerdas, penampilannya menarik dengan ekor panjang melengkung, warna bulu mencolok kombinasi merah, cokelat, orange tua, putih. Kicauannya merdu, memiliki melodi dan bervariasi, sehingga sering dijadikan sebagai burung kontes. Ketenaran burung murai bukan hanya sekadar suaranya yang merdu, namun gaya bertarungnya juga sangat atraktif. Murai termasuk jenis burung dengan harga yang cukup mahal hingga puluhan juta rupiah karena paling banyak dilombakan.
Di kalangan pencinta burung, murai (Copychus malabaricus) dikenal sebagai burung yang cerdas, penampilannya menarik dengan ekor panjang melengkung, warna bulu mencolok kombinasi merah, cokelat, orange tua, putih. Kicauannya merdu, memiliki melodi dan bervariasi, sehingga sering dijadikan sebagai burung kontes. Ketenaran burung murai bukan hanya sekadar suaranya yang merdu, namun gaya bertarungnya juga sangat atraktif. Murai termasuk jenis burung dengan harga yang cukup mahal hingga puluhan juta rupiah karena paling banyak dilombakan.
Saat ini burung murai semakin tren diminati sebagai burung peserta kontes. Semakin banyak penghobi burung kontes, membuat harga jual murai semakin mahal. Apalagi pelaku usaha ternak burung murai untuk kontes belum begitu banyak. Hal itu membuat Iswahyu Wiwoho tertarik menjalankan usaha ternak burung murai sejak tahun 2011. Sarjana teknik sipil ini mendapat tawaran dari rekannya sesama peternak burung kontes untuk beternak burung murai. Pengetahuan ternak burung diperoleh pria yang akrab disapa Wahyu dari buku, majalah dan internet. “Selain itu saya ikut komunitas pencinta burung murai seperti Kicau Mania dan KOMBAT (Komunitas Black Tail),” jelasnya.
Saat itu Wahyu membeli sepasang indukan jantan dan betina jenis murai Batu Medan yang sering menjuarai kontes dari peternak burung murai di Sidoarjo, seharga Rp 7,5 juta. Biasanya keturunan burung murai yang menang kontes ditandai dengan adanya cincin di kaki burung murai. Ia juga membeli pakan dan perlengkapan membuat kandang untuk sepasang murai sekitar Rp 2,5 Juta. Wahyu memilih murai Batu di awal usaha karena permintaan pasar yang paling banyak jenis tersebut. Indukannya juga relatif lebih mudah diperoleh daripada jenis Black Tail (Murai Batu ekor hitam), Murai Balag (Murai Aceh), dan Murai Blorok (bulu warna totol putih dominan orange hitam).
Sumber : http://www.peluangpeluang.com/plu/index.php/bisnis/agribisnis/633-paling-banyak-diminati-peternak-kewalahan-penuhi-pesanan-murai-batu-medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar